Wednesday, June 24, 2009

KERUSAKAN PADA BETON

Daya tahan dari material beton sangat dipengaruhi dan ditentukan pengerjaan pada tahap konstruksi penentuan spesifikasi teknis dan kondisi lain seperti kondisi lingkungan.
Kemungkinan terjadinya kesalahan dapat diakibatkan dari :

* Perubahan dari fungsi tanpa desain ulang.
* Kesalahan penggambaran atau detailling.
* Kurangnya kontrol terhadap defleksi.
* Kurang atau tidak memperhatikan aspek daya tahan.
* Penggunaan spesifikasi material yang kurang tepat.
* Pada tahap konstruksi kesalahan dapat terjadi karena
mix desain yang tidak layak.
* Kontrol dan pengawasan yang kurang baik pada saat pencampuran beton penanganan material dan pengecoran yang kurang baik, curing atau pemeliharaan yang tidak baik.
* Adanya bahan-bahan yang dapat menyebabkan terjadinya korosi lebih cepat.
* Tebal selimut beton kurang diperhatikan selama masa konstruksi.
* Pemadatan beton yang tidak tepat.
* Pengawasan lapangan yang kurang baik atau tidak ada.


Pada masa pemakaian beton dapat mengalami penurunan kualitas dan daya tahan yang dapat diakibatkan dari:

* Pengaruh bahan kimia dari lingkungan.
* Kebocoran atau rembesan air yang dapat mempercepat proses korosi.
* Pergerakan struktur atau penurunan.
* Overloading.

Mekanisme terjadinya korosi pada penulangan

Kegagalan pada selimut beton

Hidrasi semen menyediakan proteksi alkaline dengan derajat pH 12.5 pada daerah sekitar tulangan. Proteksi ini dapat dipengaruhi oleh lingkungan yang bersifat asam atau dari proses karbonasi yang terjadi pada selimut beton.
Karbon dioksida dari udara dan kalsium hidroksida bereaksi membentuk kalsium karbonat yang akan menurunkan sifat alkalinitas dari beton dan menciptakan kondisi yang memudahkan terjadinya korosi pada tulangan.
Korosi yang terjadi mengakibatkan volume mengembang dan menyebabkan beton menjadi retak atau bahkan lepas (spall).

Pengaruh lingkungan - chloride

Beton dengan kualitas yang baik dan memiliki sifat alkalinitas yang tinggi tetap akan dipengaruhi oleh lingkungan dengan kadar chloride meskipun dengan konsentrasi yang rendah. Chloride ini dapat berasal dari admixture yang digunakan selama pencampuran beton, kontaminasi, penggunaan pasir pantai atau struktur beton yang terletak pada daerah lingkungan pantai.
Resiko terjadinya korosi menjadi lebih tinggi ketika konsentrasi chloride di atas 1% dari berat semen dan rendah jika dibawah 0.4%.

No comments:

Post a Comment